Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Apakah orang yang memihak kepada orang kafir, dia jadi kafir? Ada banyak ayat dalam al-Quran yang melarang kaum muslimin memihak kepada non muslim. Dan ini bagian dari prinsip yang diajarkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآَءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
Diantara ayat yang menegaskan larangan memilih pemimpin yang kafir adalah surat al-Maidah ayat 51. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka… (QS. al-Maidah: 51)Anda bisa perhatikan di bagian akhir surat ini, “Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka…” golongan mereka artinya golongan yahudi dan nasrani.
Artikel terkait: Pemimpin Kafir itu Musibah
ليتق أحدكم أن يكون يهوديا أو نصرانيا وهو لا يشعر
“Hendaknya kalian khawatir jangan sampai menjadi yahudi atau nasrani, sementara dia tidak merasa.”Kemudian Hudzaifah membaca ayat di atas, al-Maidah: 51. Dalam riwayat lain, ulama Tabi’in, Muhammad bin Sirin pernah mendengar pernyataan Abdullah bin Uthbah,
ليتق أحدكم أن يكون يهوديا أو نصرانيا وهو لا يشعر
“Hendaknya kalian khawatir jangan sampai menjadi yahudi atau nasrani, sementara dia tidak merasa.”
Artikel terkait: Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
“Kami menyangka bahwa yang beliau maksud adalah ayat ini.” (Tuhfatul Ikhwan, hlm. 6) Tafsir semacam ini yang diikuti para ulama generasi setelahnya. Diantaranya al-Qurthubi, ketika beliau menjelasakan al-Maidah: 51,
أي من يعاضدهم ويناصرهم على المسلمين فحكمه حكمهم ، في الكفر والجزاء وهذا الحكم باق إلى يوم القيامة
Arti dari ayat ini, bahwa orang yang mendukung orang kafir, dan menolong mereka untuk mengalahkan kaum muslimin, maka hukum pendukung ini sama dengan mereka (orang kafir). Sama dalam kekufuran dan basalan. Dan hukum ini berlaku sampai kiamat. (Tafsir al-Qurthubi, 6/217)Ayat lain, yang memberikan ancaman keras bagi pendukung orang kafir adalah firman Allah,
لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah.” (QS. Ali Imran: 28)Imam mufassir, at-Thabari menjelaskan ayat ini,
يعني فقد بريء من الله ، وبريء الله منه ، بارتداده عن دينه ودخوله في الكفر
Artinya, dia telah berlepas diri dari Allah, dan Allah berlepas diri darinya, karena dia murtad dari agamanya dan masuk ke agama kekufuran.Teman Ahok tidak sebatas teman. Mereka yang mengusung Ahok untuk menjadi pemimpin, mendukungnya, mengkampanyekannya, bahkan memuliakannya, dst. Kami tidak menilai status teman Ahok… apakah sampai kafir? tapi anda bisa menilai dengan menyimpulkan beberapa dalil dan menjelasan ulama terhadap dalil. Setidaknya mereka melakukan kemunafikan. Munafik, karena khianat terhadap ajaran agamanya. Sikap dan perilaku jahat kaum munafik – yang secara lahir mengaku beriman, tetapi batinnya mencintai kekufuran – bahkan diabadikan dalam satu surat khusus, yaitu Surat al-Munafiqun (surat ke-63). Mereka dikenal sebagai pendusta, mengaku-aku iman padahal selalu memusuhi kaum Muslimin dan membela orang kafir. Kadang mereka tak segan bersumpah-sumpah agar bisa dipercaya. Padahal, mereka selalu berusaha menghalangi manusia untuk mendekat kepada Allah. Juga, tak jarang penampilan lahiriah kaum munafik itu sangat memukau; ucapan-ucapan mereka pun banyak didengar orang. Mereka bisa berpenampilan seperti profesor ahli tafsir, atau pemuka ormas besar, atau mengaku pakar agama. (QS. al-Munafiqun:1-5). Dalam peristiwa semacam ini, anda sudah bisa menebak arah gerakannya. Mereka akan selalu menjadi garda depan pembela gubernur kafir itu. Mereka sangat berharap, agar yang menang adalah gubernur kafir. Anda baca ayat ini: بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ( ) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, ( ) (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman dan penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kemenangan di sisi orang kafir itu? maka sesungguhnya semua kemenangan kepunyaan Allah. (QS. an-Nisa’: 138 – 139) Orang muslim yang menjadi teman ahok, para pendukung ahok, berpihak pada ahok, mengharapkan kemenangan bagi orang kafir, dan itu tanda kemunafikan. Allahu a’lam. Sumber : konsultasisyariah.com |
Rabu, 07 Desember 2016
Teman Ahok Kafir ?
Popular Posts
-
Nama merupakan doa yang bisa mempengaruhi sifat, gaya hidup dan pola pikir, Nama seperti Rozana, Suzana atau yang menggunakan nama ‘zan...
-
"Sesngguhnya KAMI (Allah) menciptakan ke atas dirimu tujuh jalan (nafsu)". (Al-mu'minun, ayat:17). Nafsu: 1. Amarah 2. Lauwama...
-
Membakar kayu gaharu sunnah yang dilupakan oleh para Ahlussunnah zaman sekarang Banyak orang masih menganggap Gaharu hanya sebagai alat...
Recent Posts
Bengkel Laptop
Re-view dan kunjungi kami di BENGKEL LAPTOP pinkpinkNET
0 komentar:
Posting Komentar