Dipetik dari Al-Muwajahah as-Shiro' ma'as Syaithon wa Hizbihioleh Hasan Ahmad Qothomisy, Darut Thaibah Ar-Riyadh cet I, 1415H/ 1995. Wow Lama juga ya gan? dan baru dipublish di 2013, memang lama, ini hasil dari bersih bersih file yg belum sempat dimuat di blog ini, semoga bermanfaat dan menambah ilmu. to the point aja gan tanpa basi basi silahkan dilanjut bacanya : punteenn......
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Dinding penutup antara mata jin dan aurat manusia ketika seseorang masuk jamban adalah kalau ia mengucapkan Bismillaah." (Hr Ibnu Majah dalam Kitab Thoharoh / 242).
Iblis dan bala
tentaranya adalah sosok-sosok yang jiwanya kotor terus-menerus. Mereka selalu
mengintip aurat dan kejelekan. Iblis telah mencopot pakaian Adam ’alaihis salam dan
isterinya sedangkan keduanya itu di surga. Lalu di dunia ini Iblis, wadya
balanya, dan partainya membelejeti pakaian taqwa dari jiwa manusia, dan
mencopoti pakaian penutup aurat dari badan. Sehingga keadaan telanjang menjadi
pemandangan nyata yang dianggap biasa, sedang menampakkan aurat sudah menjadi
hal yang lumrah di kalangan manusia tanpa ada halangannya.
Tetapi kalau memang kita
tetap teguh mengikuti syari'at Islam maka tidak akan terjadi yang demikian itu.
Iblis tak mampu, sampai di tempat-tempat yang kita harus buka aurat pun, iblis
tak mampu melihatnya, (karena ada do'a seperti tersebut di atas). Maka segala
puji bagi Allah yang telah menjadikan dzikir dan keutamaan berserah diri
kepada-Nya itu sebagai pencegah bagi mata barisan iblis dan partainya. (Lihat
Hasan Ahmad Qothomisy, Al-Muwajahah
As-Shiro' ma'as Syaithon wa Hizbihi,Daru Thaibah Ar-Riyadh 1415H/
1995, cet I, hal 147).
Wanita
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Wanita
itu menghadap ke muka dalam bentuk syetan, dan ke belakang dalam bentuk syetan
(pula)." (Hr Muslim Juz 10
Kitab Nikah, hal 177).
Mujahid rahimahullah berkata:
Ketika perempuan menghadap ke depan (datang) maka syetan duduk di atas
kepalanya lalu menghiasinya untuk orang yang melihatnya, dan ketika perempuan itu
menghadap ke belakang (pergi) syetan duduk di atas bagian belakangnya lalu ia
memperindahnya untuk orang yang melihatnya. (Al-Qurthubi, Al-Jami' li Ahkaamil Quran juz
12/ 227).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga
memperingatkan: "Sesungguhnya
dunia itu manis lagi hijau. Dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu sekalian
khalifah di dunia, lalu Allah mengawasi bagaimana kamu berbuat. Maka jagalah
dirimu tentang dunia dan jagalah dirimu tentang wanita. Maka sesungguhnya
bencana/ fitnah Bani Israil adalah dalam hal wanita." (HR Muslim Juz 17 Kitab
Riqoq hal 55).
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pula: "Aku tidak meninggalkan fitnah/
bencana yang lebih berbahaya atas kaum lelaki (selain bahaya fitnah) dari
perempuan." ( Al-Fath juz 9 , Hadits 5096, dan Muslim juz
18 hal 54).
Sa'id bin
Al-Musayyib rahimahullah berkata,
“Jika syetan putus asa mengenai sesuatu maka ia kemudian pasti mendatangi
sesuatu itu dari arah perempuan. Sa'id pun berkata lagi, “Tidak ada sesuatu yang
lebih aku takuti di sisiku kecuali perempuan.” (Siyaru 'a'laamin Nubalaa' Juz 4/
237).
Kalau syetan putus asa
dalam hal tertentu, maka dia akan melancarkan godaan itu dari arah perempuan.
Apa yang dikatakan Sa'id bin Al-Musayyib rahimahullah tersebut dalam kenyataan kini
tampak nyata. Sudah menjadi rahasia umum, ada proyek-proyek yang dilancarkan
pengurusannya pakai umpan wanita. Itulah praktek syetan. Maka Sa'id yang di
zaman sahabat tidak ada kebiasaan model syetan seperti sekarang pun, dia paling
takut terhadap wanita.
Dan hadits tentang
wanita kadang panjang, itu tidak lain karena wanita itu adalah pengikut syetan
terkutuk yang paling banyak. Wanita pengikut syetan itu adalah tali-tali dan
perantara untuk para pengikut syetan. Bagaimana tidak, sedangkan Nabishallallahu ‘alaihi wasallam telah
mengkhabarkan bahwa wanita itu penghuni neraka yang paling banyak, dan mereka
tidak masuk neraka kecuali karena mengikuti iblis dan tentara-tentaranya. Dan
tidaklah manusia mengikuti iblis kecuali karena iblis telah menguasai mereka.
Dan iblis tidak menguasai kecuali dengan banyaknya maksiat dan dosa. Sedang
kekuasaan iblis dan partainya itu dengan cara menganggap indah dan bagus
dosa-dosa dan maksiat.
Dalam Hadits
disebutkan: "Wanita itu
adalah aurat, maka apabila ia keluar, diincar oleh syetan.” (Hadits Shahih Sunan Tirmidzi no 936, dan Thabrani di
Al-Kabier juz 3/ 64, dan lihat Al-Irwaa' no 273).
Perempuan
sebagai salah satu sarana iblis untuk merusak
Iblis menyodorkan fitnah
pada wanita guna menyesatkan dan merusak. Al-Qur’an telah mengisahkan
contoh-contoh adanya bencana-bencana/ fitnah lewat wanita. Di antara
kisah-kisah tersebut adalah:
Godaan
Syetan untuk Kaum Tsamud lewat wanita
Ibnu Jarir dan lain-lain
dari ulama salaf (generasi Sahabat, Tabi'ien, dan Tabi'ut Tabi'ien) menyebutkan
bahwa dua wanita dari kaum Tsamud, salah satunya Shoduq putri Al-Mahya bin
Zuhair bin Al-Mukhtar, dia adalah bangsawan dan kaya. Sedang ia di bawah suami
yang telah masuk Islam, lalu wanita ini menceraikan suaminya itu. Lalu wanita
ini mengundang anak pamannya yang disebut Mashro' bin Mahraj bin Al-Mahya, dan
wanita ini menyodorkan dirinya pada lelaki anak pamannya itu bila ia berani
membunuh onta (Nabi Shalih ’alaihis
salam).
Wanita lainnya adalah
Anbarah binti Ghanim bin Majlaz dijuluki Ummu 'Utsman. Dia ini tua dan kafir,
punya anak 4 wanita dari suaminya, Dzu'ab bin Amru, salah satu kepala kaum.
Lalu si perempuan tua ini menyodorkan ke-4 putrinya kepada Qadar ibn Salif bila
ia berani membunuh onta, maka ia akan kebagian putrinya mana saja yang ia
ingini. Lalu 2 pemuda (Mashro' dan Qadar) bersegera untuk membunuh onta itu,
dan berusaha mencari teman di dalam kaumnya. Maka 7 orang lainnya merespon
ajakannya itu, jadi jumlahnya 9 orang. Mereka inilah yang disebutkan dalam
firman Allah subhanahu
wata’ala: “Dan adalah di kota itu, sembilan orang laki-laki
yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.” (QS.
27:48)
Dan mereka berusaha pada
sisa kabilah itu dan mempropagandakan untuk membunuh onta, lalu mereka
menyambutnya dan sepakat untuk membunuh onta itu. Lalu mereka berangkat
mengintai onta. Ketika onta itu muncul dari kawanan yang mendatangi air, lalu
Mashro' bersembunyi untuk menyergapnya, lantas melemparkan panah padanya dan
menancaplah di tulang kaki onta. Dan datanglah wanita-wanita membujuk kabilah
itu untuk membunuh onta, sedang wanita-wanita itu membuka wajah-wajahnya (dari
kerudungnya) untuk menyemangati kabilahnya. Lalu Qadar bin Salif mendahului
mereka mengeraskan (hantaman) pedangnya atas onta itu maka putuslah urat di
atas tumitnya, lalu jatuh tersungkurlah onta itu ke bumi. (Tafsir At-Thabari juz
12 / 531-534, Al-Bidayah
wan Nihayah Ibnu Katsir juz 1/ 127, Al-Kamil fit Taariekh Ibnul
Atsier juz 1/ 51-52).
Wanita yang menyemangati
Mashro' adalah isteri pemimpin, sedang yang menyemangati Qadar adalah isteri
pejabat juga. Adapun Qadar bin Salif sendiri termasuk pemimpin, jadi mereka itu
orang elit semua.
Perempuan pertama telah
menyodorkan dirinya kepada Mashro', sedang perempuan kedua menyodorkan
puteri-puterinya kepada Qadar. Dan perempuan-perempuan kabilah itu telah keluar
dengan membujuk orang-orang agar membunuh onta dengan cara membuka wajah-wajah
mereka. Sungguh telah terjadi fitnah wanita itu sebagai jalan masuknya Iblis
kepada para pembesar, dan Iblis bersandar bersama mereka untuk membunuh onta
yang menjadi ayat Allah subhanahu
wata’ala yang disampaikan kepada nabi-Nya, Shalih ’alaihis salam.
Demikian ini tampak bagi
kita, para pembesar (kaum elit) bersepakat semuanya, laki-laki maupun
perempuan.
Kepala
Nabi Yahya ’alaihis salam Dipenggal untuk Pelacur
Hal itu dikatakan kepada
Ibnu Umar radhiyallahu
‘anhu oleh Asma' binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha di
suatu tempat di Masjidil Haram. Demikian itu ketika Ibnu Zubair radhiyallahu ‘anhu disalib,
lalu Ibnu Umar menoleh ke Asma' seraya berkata: "Jasad (anakmu) ini
sebenarnya bukan apa-apa, sedang yang di sisi Allah adalah arwahnya. Maka
bertaqwalah kamu kepada Allahsubhanahu
wata’ala dan bersabarlah."
Lalu Asma' menjawab,
"Apa yang menghalangiku (untuk bersabar), sedangkan kepala Yahya bin
Zakaria ’alaihis salam(saja)
sungguh telah dihadiahkan kepada seorang pelacur dari bani Israel." (Siyaru A'laamin Nublaa' juz
2/ 294, Al-Muhalla juz 2/22, 'Audul
Hijaab juz 2/195, dan orang-orangnya terpercaya, khabar itu
tetap untuk kisah., Al-Muwajahah hal
80).
Kenyataan dari kisah ini
adalah Asma' radhiyallahu
‘anhamenyebutkan dibunuhnya Yahya ’alaihis salam itu karena (permintaan)
pelacur. Di sini kita lihat puncak kekuasaan iblis atas orang-orang elit dengan
dorongan syahwat seks di mana sampai membunuh seorang nabi Allah yaitu Yahya
bin Zakaria’alaihis salam.
Walaupun berbeda-beda kitab-kitab tarikh dalam rincian peristiwa itu hanya saja
intinya adalah; Seorang raja masa itu di Damskus ada yang menginginkan kawin
dengan sebagian mahramnya atau wanita yang tidak halal baginya untuk dikawini.
Lalu Nabi Yahya ’alaihis
salam mencegahnya, sedangkan wanita itu menginginkan raja itu,
maka ada suatu (ganjalan) yang menetap di dalam jiwa wanita dan raja itu
terhadap Nabi Yahya’alaihis
salam. Maka ketika antara wanita dan raja itu terjadi percintaan,
wanita itu minta agar diberi darah Yahya, lalu raja akan memberikan padanya.
Maka raja mengutus orang untuk mendatangi Nabi Yahya ’alaihis salam dan
membunuhnya, dan membawakan kepala Yahya kepada wanita itu!!! (Lihat Tarikh At-Thabari j 1/
586-592, Al-kamil Ibnu
Atsir j 1/ 171, Al-Bidayah
wan Nihayah j 1/49).
Demikianlah kondisi
orang-orang terlaknat yang tidak menahan diri untuk tidak membunuh nabi-nabi
Allah. Bagaimana mereka tidak dilaknat? Sedangkan Nabi-nabi Allah itu penyulut
hidayah dan pemegang bendera kebenaran dan Tauhid, sedangkan iblis terlaknat
itu pembawa bendera neraka dan panji-panji kekafiran serta syirik.
Isteri
Al-Aziz serta Yusuf
Allah subhanahu wata’ala berfirman: "Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggali di rumahnya
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup
pintu-pintu, seraya berkata: "marilah ke sini," Yusuf berkata,
"Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku
dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tidak akan
beruntung.
Sesungguhnya wanita
itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun
bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda
(dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
Dan keduanya
berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari
belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka
pintu. Wanita itu berkata, "Apakah pembalasan terhadap orang yang
bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum)
dengan azab yang pedih?" (QS Yusuf/ 12:
23-25).
Firman Allah subhanahu wata’ala lagi: "Maka tatkala suami wanita itu
melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian)
itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu (wanita)
adalah besar."
(Hai) Yusuf:
"Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai isteri) mohon ampunlah atas dosamu
itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah." (QS Yusuf/ 12: 28-29).
Sesungguhnya kisah
Yusuf ’alaihis salam adalah
contoh terbesar yang menjelaskan konsentrasi iblis atas kalangan penguasa, dan
iblis menguasai mereka dari segi syahwat seks. Dan barangkali dengan membaca
ayat-ayat tentang kisah itu tidak perlu keterangan tambahan. Tetapi di sini
tampak bagi kita gambaran dari kalangan papan atas (at-thobaqotur rooqiyyah) di masa jahiliyah
ribuan tahun lalu, seakan-akan jahiliyah itu adalah yang ada hari ini pula,
dengan leluasa dalam mengarahkan penyelewengan seks, dan kecenderungan untuk
menutup-nutupinya dari masyarakat. Dan inilah pentingnya semua kisah itu. semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah-kisah ini, dan semoga kita tetap dalam lindungan Allah SWT , dari godaan Iblis beserta sekutunya. aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar